’’Polio sudah berakhir di Indonesia, tapi kita harus tetap waspada dan memberikan pengertian yang cukup kepada masyarakat luas tentang bahaya penyakit lumpuh ini,’’ kata Presiden Rotary Semarang Club Kunthi Cindy Bachtiar di sela sosialisasi pentingnya vaksin, di area hari bebas kendaraan bermotor (CFD) kawasan Simpanglima, kemarin. Ia menyatakan sejak 1988 Rotary berkomitmen untuk memberantas penyakit polio yang telah melumpuhkan lebih dari 350.000 anak per tahun di 125 negara atau melumpuhkan lebih dari 1.000 anak per hari.
Sejak keterlibatan itu pula jumlah penderita polio di dunia menurun drastis, yakni hanya ditemukan sebanyak 50 kasus di Pakistan dan Afganistan. Selain Indonesia, WHO juga menyatakan 10 negara Asia Tenggara telah bebas polio, yang berarti virus tersebut hilang dari 80 persen wilayah dunia. Sebelumnya, Sri Lanka, Maldives dan Bhutan sudah bebas virus tersebut selama lebih 15 tahun.
Relawan
Sosialisasi yang diikuti oleh delapan kelompok Rotary Club di Kota Semarang pagi kemarin menarik minat masyarakat yang mamadati kawasan Simpanglima. Selain membagikan brosur yang berisikan seruan untuk membebaskan dunia dari polio, puluhan murid SMP Mataram juga memainkan barongsai.
Mereka berkeliling dimulai dari depan SMA1, mengelilingi Simpanglima, lalu berhenti di depan gubernuran. Menurut Cindy, Rotary mengajak para pemimpin sedunia untuk bersatu menjadi relawan di jaringan global dan berdedikasi mengatasi masalah kemanusiaan yang krusial di dunia.
Beranggotakan 1,2 juta orang dari 34.000 Rotary Club di ratusan negara. ’’Kami bekerja untuk meningkatkan kehiduan lebih baik di tingkat lokal maupun internasional. Terdekat kami akan memberikan bantuan kacamata untuk murid yang membutuhkan namun kurang mampu dan pemnuatan jamban di wilayah Gunungpati,’’ kata Cindy. (dhz-91)